bitcoin

REGENERIX GOLD

REGENERIX GOLD
Has recently emerged is exciting news for those of you who often experience pain problems, rheumatism, diseases of old, or even a shortage of supplements for the young. Here we help you to deal with all of that, MD Therapeutics Pte. Ltd. Has presented a new breakthrough in the case of health and aging.
REGENERIX GOLD is our latest breakthrough, and we are sure you will get the satisfaction of having tried. REGENERIX GOLD products are very different from other health medications, with a special blend of anti-inflammatory herbal tradition that fits perfectly in accelerating the healing of the joint cartilage problems, rheumatism, gout, lack of supplements especially for the elderly.

We highly recommend to you is to be strong in maintaining health and aging. Do not hesitate to choose our products because of health and aging doubt make you increasingly threatened. Hurry and get the benefits, to better understand these products, please click the following link http://mdtherapeutics.com/pages/regenerix-gold-faqs

THEORIES OF GROWTH MANAGEMENT AND ORIGINATORS


1.      Classical Theory
a.       Adam Smith
Assume that the real economic growth relies on the existence of a growing population. With the population growth there will be increase output or outcome. Adam Smith's theory contained in his book The Wealth of Nations.
b.      David Ricardo
Argues that the growth factor to the greater population to be doubled at a time will cause the amount of labor is abundant. Excess labor will result in wages will be dropped so that the economy stagnated (statonary state).

2.      Neoclassical Theory
Robert Solow
Argues that economic growth is a series of activities which is based on human capital accumulation, the use of modern technology and the result or output. All of that can lead to positive and negative impacts.

3.      Theory Harrord Domar
This theory was developed by two economics after Keynes is Evsey Domar and Sir Roy F. Harrod which assumes that the capital should be used effectively for economic growth is strongly influenced by the role of capital formation in addition it also discusses the theory of national income and employment.

4.      Theory Schumpeter
Schumpeter more underlines the importance of the role of economic actors who have the spirit of entrepreneurship in creating economic development. According to Schumpeter the higher level of economic progress, the more limited the possibility to conduct innovation. This is what triggered the undeveloped state (stationary state).

5.      Endogenous Growth Theory / Theory of Endogenous growth models or Mixed According Schiit (2003) there are two models to explain the theory of endogenous growth, namely:
a.       Lucas (1988) theory of the accumulation of human capital / human capital
In this theory the economy consists of agents that seek to maximize lifetime utility.
b.      Romer (1990) theory of research & development / research & development
In this theory the economy consists of three sectors, namely:
1.      Sector Research.
Using the human capital and the stock of existing knowledge to produce the design of capital goods will be sold to the intermediate goods sector.
2.      The intermediate goods sector
Using the design of the economy and savings to produce capital goods.
3.      Sector of finished goods
Combining labor with capital goods and human capital to produce finished goods.

TEORI DASAR HARGA TRANSFER


A.    Kapan Harga Transfer Diperlukan?
Divisi komponen tidak bisa memberikan secara gratis kepada divisi computer karena divisi komponen berkewajiban untuk menghasilkan laba dalam usaha yang dilakukannya. Oleh karena itu, divisi komponen akan “menjual” dan mengenakan harga kepada divisi computer. Harga inilah yang disebut dengan harga transfer bagi divisi komponen, transaksi ini akan menjadi pendapatan, sedangkan bagi divisi computer harga yang dikenakan tersebut menjadi kos.

B.     Tujuan Penetapan Harga Transfer
Ada tiga tujuan pendapatan harga transfer, yaitu :
1.      Untuk memotivasi monitor
2.      Untuk memberikan insentif kepada manajer agar mengambil keputusan yang diharapkan sejalan dan konsisten dengan tujuan perusahaan.
3.      Menyediakan basis penilaian dan penghargaan yang adil bagi manajer. (Blocher et.al.2005)

C.     Syarat untuk Penetapan Harga Transfer
Untuk penetapan harga transfer agar sesuai dengan tujuan penetapan harga transfer, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.      Manajemen pusat dari induk perusahaan akan mengukur keberhasilan divisi dari kontribusi laba divisi/cabang kepada perusahaan secara kesuluruhan.
2.      Manajer divisi harus memiliki motivasi dan pola piker untuk mengejar laba yang tinggi dengan asumsi jika laba divisi makin tinggi berarti makin sukses manajer mengelola divisi tersebut.
3.      Divisi/cabang meruapakan pusat laba atau pusat investasi yang mempunyai otonomi cukup luas dalam melakukan keputusan bisnis dan dalam pengaturan administrasi, seperti menjual atau membeli dari pihak luar perusahaan.

D.    Masalah Harga Transfer
Apabila perusahaan menerapkan system harga transfer maka system harga transfer tersebut harus memenuhi tiga syarat berikut, yaitu :
1.      Evaluasi kinerja yang akurat
2.      Keselarasan tujuan
3.      Terpeliharanya otonomi divisi/cabang
Ada difinisi harga transfer minimum dan maksimum menurut Hansen dan mowen (2006) adalah :
Harga transfer minimum adalah harga transfer yang bersedia diterima oleh divisi penjual jika menjual kepada divis internal tanpa merugikan divisi penjual jika dibandingkan dengan menjual produknya kepada pihak eksternal perusahaan.
Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang dapat diterima oleh divisi pembeli jika membeli bahan baku dari pihak internal tanpa merugikan divisi pembeli dari pihak eksternal perusahaan.
E.     Harga Transfer dalam Perdagangan Internasional
Beberapa tujuan tambahan harga transfer pada perdagangan internasional adalah :
1.      Meminimalkan beban pajak local dan internasional.
2.      Meminimalkan beban cukai.
3.      Terkait dengan pembatasan mata uang oleh Negara asing.
4.      Terkait dengan risiko pengambilaliahan oleh Negara asing.


SISTEM PENGUPAHAN INDIVIDUAL DAN INTENSIF


Menurut Mejia, Balkin, dan Candy (2007), Sistem Intensif atau sering disebut dengan system pembayaran untuk kinerja adalah memberi penghargaan kepada kinerja karyawan yang didasarkan pada tiga asumsi, yaitu:
a.       Individu karyawan dan tim kerja berbeda dalam seberapa bsar mereka berkontribusi kepada perusahaan, tidak hanya apa yang mereka lakukan tetapi juga seberapa baik mereka kerjakan;
b.      Kinerja keseluruhan perusahaan sangat tergantung pada kinerja individual dan kelompok di dalam organsasi;
c.       Untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi kinerja yang bagus dan menjadi adil kepada semua karyawan, perusahaan butuh memberikan pengargaan kepada karyawan berdasarkan pada kinerja mereka.

A.                PENENTUAN UPAH INDIVIDUAL
1.      Pengaruh Upah pada individu Karyawan
Tiga teori yang mendapat membantu menjelaskan pengaruh upah terhadap perilaku karyawan, yaitu teori keadilan (Equity Theory), Teori Penghargaan (expectancy Theory), dan teori penguatan reinforcement theory) ditambah satu teory yaitu teori agen (agency theory)
1.      Dasar pembedaan upah
Menurut ivancevich (1992), ada dua dasar pembedaan upah, yaitu atas dasar:
a.       Perbedaan individu dalam pengalaman, keahlian, dan kinerja;
b.      Harapan bahwa karyawan yang senioritasnya lebih lama atau kinerjanya lebuh tinggi diupang dengan upah yang lebih tinggi.
2.      Ada beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan oleh organisasi baik secara persial maupun sekaligus. Organisasi dapt mengupah karyawannya berdasar kam kerja, atau dapat pula berdasar pada keluaran (output) yang dihasilkan , seperti penjahit pada perusahaan konfelsi, pelinting rokok pada perusahaan rokok, ataukah kombinasi antara keduanya.
3.      Tarif Rata (flat rate)
Ada beberapa alasan serikat kerja mengabaikan perbedaan kinerja dan senioritas tersebut. Pertama, ada kemungkinan bahwa kinerja diukur secara tak adil. Kedua, ada kemungkinan atau suatu pekerjaan perlu adanya usaha kerja sama diantara karyawan.
4.      Upah berdasarkan waktu
Salah satu topic pada system upah berdasarkan waktu adalah apakah setiap orang harus dibayar dengan gaji atau upah. Dan gaji adalah pembayaran yang dihitung atas dasar staf taunan atau bulanan dan tidak ada upah lembur, sedangkan upah adala pembayaran yang dihitung atas tarif jam kerja da nada upah lembur.



B.                 PENGUPAHAN INSENTIF
1.      Tipe program insentif
2.      Insentif untuk karyawan o[erosional
a.       Program upah menurut hasil
b.      Program bedasarkan waktu yang hemat
c.       Program insentif kelompok atau team
3.      Insentif untuk manager exekutif
a.       Insentif jangka pendek : bonus tahunan
Contoh formula yang dapat digunakan untuk menentukan dana bonus exekutif adalah sebagai berikut (dessler, 2000)
1.      10 % dari pendapatan bersih setelah idkurangi 5 persen capital rata-rata dienvestasikan dalam bisnis.
2.      12.5% pesen dari suatu jumlah dengan pendapatan bersih lebihan 6 persen dari saham biasa
3.      11 % dari pendapatan bersih setelah dikurangi 6% capital bersih
b.      Insentif jangka panjang
4.      Insentif untuk tenaga penjual
a.       Program gaji
b.      Program komisi
c.       Program kombinasi
d.      Insentif untuk professional: merit pay
e.       Insentif untuk karyawan professional
5.      Program insentif organisasi
a.       suggestion system
b.      gain sharing incentive plan
c.       profit-sharing plan









                                                                      

SISTEM KOS PRODUK BERSAMA


Masalah utama dalam system kos produk kos produk besama adalah bagaimana mengalokasi kos bersama (joint kos) pada produk bersama atau produk sampingan yang dihasilkan. Produk bersama dapat dialokasi pada produk bersama dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini, yaitu :
1.      Metode nilai pasar (market value method)
2.      Metode out put fisit (physical out put method)
3.      Metode kos unit rata-rata (average unit cost)
4.      Metode rata-rata berbobot ( weighted – referred method)
5.      Metode unit kuantitatif (quantitative unit method)

A.    Metode nilai pasar (harga jual)
Pendukung metode ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kos dan nilai pasar (harga jual). Mereka menyatakan bahwa besarnya nilai pasar atau harga jual suatu produk ditentukan oleh kos yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi produk tersebut. Terdapat dua metode dalam metode nilai pasar, yaitu :
1.      Nilai pasar saat titik pisah
Alokasi kos bersama = nilai pasar total setiap produk/nilai pasar total seluruh produk x kos bersama
Kos produksi = alokasi kos bersama + kos proses produksi tamabahan
2.      Nilai terealisasikan bersih
Nilai pasar hipotesis = nilai pasar final -  kos proses produksi tambahan estimasian – biaya disposal
Harga jual finance = alokasi kos bersama + kos proses tambahan + biaya disposal + margin laba
B.     Metode out put fisik
Alokasi kos bersama = jumlah out put setiap produk/jumlah total seluruh produk x kos bersama
C.     Metode kos unit rata-rata
Kos bersama rata-rata per unit = kos bersama / jumlah total seluruh produk
D.    Metode rata-rata berbobot
E.     Metode unit kuantitatif