Menurut Mejia, Balkin, dan Candy (2007), Sistem Intensif atau
sering disebut dengan system pembayaran untuk kinerja adalah memberi
penghargaan kepada kinerja karyawan yang didasarkan pada tiga asumsi, yaitu:
a.
Individu karyawan dan tim kerja berbeda dalam seberapa bsar mereka
berkontribusi kepada perusahaan, tidak hanya apa yang mereka lakukan tetapi
juga seberapa baik mereka kerjakan;
b.
Kinerja keseluruhan perusahaan sangat tergantung pada kinerja
individual dan kelompok di dalam organsasi;
c.
Untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi kinerja yang bagus
dan menjadi adil kepada semua karyawan, perusahaan butuh memberikan pengargaan
kepada karyawan berdasarkan pada kinerja mereka.
A.
PENENTUAN UPAH INDIVIDUAL
1.
Pengaruh Upah pada individu Karyawan
Tiga teori yang
mendapat membantu menjelaskan pengaruh upah terhadap perilaku karyawan, yaitu
teori keadilan (Equity Theory), Teori Penghargaan (expectancy Theory), dan
teori penguatan reinforcement theory) ditambah satu teory yaitu teori agen
(agency theory)
1.
Dasar pembedaan upah
Menurut
ivancevich (1992), ada dua dasar pembedaan upah, yaitu atas dasar:
a.
Perbedaan individu dalam pengalaman, keahlian, dan kinerja;
b.
Harapan bahwa karyawan yang senioritasnya lebih lama atau kinerjanya
lebuh tinggi diupang dengan upah yang lebih tinggi.
2.
Ada beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan oleh organisasi
baik secara persial maupun sekaligus. Organisasi dapt mengupah karyawannya
berdasar kam kerja, atau dapat pula berdasar pada keluaran (output) yang
dihasilkan , seperti penjahit pada perusahaan konfelsi, pelinting rokok pada
perusahaan rokok, ataukah kombinasi antara keduanya.
3.
Tarif Rata (flat rate)
Ada beberapa
alasan serikat kerja mengabaikan perbedaan kinerja dan senioritas tersebut.
Pertama, ada kemungkinan bahwa kinerja diukur secara tak adil. Kedua, ada
kemungkinan atau suatu pekerjaan perlu adanya usaha kerja sama diantara
karyawan.
4.
Upah berdasarkan waktu
Salah satu
topic pada system upah berdasarkan waktu adalah apakah setiap orang harus
dibayar dengan gaji atau upah. Dan gaji adalah pembayaran yang dihitung atas
dasar staf taunan atau bulanan dan tidak ada upah lembur, sedangkan upah adala
pembayaran yang dihitung atas tarif jam kerja da nada upah lembur.
B.
PENGUPAHAN INSENTIF
1.
Tipe program insentif
2.
Insentif untuk karyawan o[erosional
a.
Program upah menurut hasil
b.
Program bedasarkan waktu yang hemat
c.
Program insentif kelompok atau team
3.
Insentif untuk manager exekutif
a.
Insentif jangka pendek : bonus tahunan
Contoh formula yang dapat digunakan untuk menentukan dana bonus
exekutif adalah sebagai berikut (dessler, 2000)
1.
10 % dari pendapatan bersih setelah idkurangi 5 persen capital
rata-rata dienvestasikan dalam bisnis.
2.
12.5% pesen dari suatu jumlah dengan pendapatan bersih lebihan 6 persen
dari saham biasa
3.
11 % dari pendapatan bersih setelah dikurangi 6% capital bersih
b.
Insentif jangka panjang
4.
Insentif untuk tenaga penjual
a.
Program gaji
b.
Program komisi
c.
Program kombinasi
d.
Insentif untuk professional: merit pay
e.
Insentif untuk karyawan professional
5.
Program insentif organisasi
a.
suggestion system
b.
gain sharing incentive plan
c.
profit-sharing plan