KARAKTERISTIK SETIAP FASE PERKEMBANGAN
Setiap
manusia pasti mengalami perkembangan, baik secara normal ataupun tidak
tergantung dari perkembangan yang dialami setiap individu. Adapun karakteristik
(ciri-ciri) setiap fase perkembangan : orok, bayi, kanak-kanak ( prasekolah),
anak (usia SD), dan remaja.
A.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA FASE OROK
Masa
orok merupakan masa perkembangan yang terpendek dalam kehidupan manusia.
Dimulai sejak lahir sampai usia dua minggu. Padamasa ini orok memiliki
karakteristik perkembangan sebagai berikut .
1.
Perkembangan Fisik
Berat badan orok kira-kira 3,5 kg daan panjangnya 50 cm. laki-laki
biasanya agak lebih berat dari wanita. Pernapasan, mkan, dan pembuanganselama
akhir melalaui plasenta.
2.
Kegiatan-kegiatan orok
a.
Kegiatan seluruh ( kegiatan ini mencakup kegiatan-kegiatan umum
dari seluruh badan)
b.
Kegitatan khusus ( kegiatan mencakup kegiatan-kegiatan reflex yang
merupakan respons (reaksi)yang tidak disadari terhadap perangsang –perangsang
tertentu.
3.
Vokalisasi
Perkembangan vocal dimulai dengan menangis yang biasanya
dimulai pada waktu lahir. Maksud tangisan kelahiran adalah untuk mengembangkan
paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan penyediaan oksigen yang cukup
bagi darah.
4.
Perkembangan kepribadian
Kepribadian
sangat dipengaruhi olehsifat-sifat kebakaan yang menjadi matang, datn yang
terutama factor lingkungan dari kasih sayang ibu.
B.
FASE BAYI
Masa bayi dimulai sejak
berakhirnya mas orok sampai denga akhir tahun kedua dari kehidupan. Masa bayi
ini memiliki cirri-ciri perkembangan fisik, inteligensi, emosi, bahasa,
bermain, pengertian, kepribadian, moral, dan kesadaran beragama.
1.
PERKEMBANGAN
FISIK
Ada beberapa cirri-ciri yang tampak pada fisik bayi,
a.
Tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat daripada tahun
selanjutnya.
b.
Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
c.
Tinggi badan lebih lambat dari pertumbuhan berat badan di tahun
pertama dan lebih cepat di tahun kedua
2.
PERKEMBANGAN
INTELIGEN
Sejak tahun pertama dari usia anak, inteligensi sudah mulai tampak
dalam tingkah lakunya contohnya dalam tingkah laku motorik dan berbicara. Anak
yang cerdas menunjukkan gerakan yang laancar, serasi, dan koordinasi. Sedangkan
anak yang kurang cerdas, gerakannya kaku, dan kurang terkoordinasi. Anak yang
cerdas juga cepat dalam perkembangan bahasa. Perkembangan kemampuan motorik
(berjalan) pada anak yang cerdas dimulai pada usia 12 bulan, anak yang sedang
pada usia 15 bulan, yang moron 22 vulan, dan yang idiot 30 bulan. Dalam
perkembangan bahasa (berbicara), anak yang cerdas mulai berbicara pada usia 16
bulan,moron34 buklan, idiot 51 bulan.
3.
PERKEMBANGAN
EMOSI
a.
Usia 0-0,8 minggu
Emosi anak sangat beryalian denagn perasaaan indrawi (fisik),
dengan kualitas perasaan.
b.
Usia 8 minggu sampai 1 tahun
Pada usia ini perasaan psikis anak sudah mulai berkembanga. Anak
akan merasa senang jika melihat minan yang digantung di depan matanya, atau
tidak senang jika dipangku orang asing.
c.
Usia 1-3 tahun
Pada usia ini timbul gejala-gejala perkembangan emosi.
1.
Emosinya sudah mulai terarahpada sesuatau
2.
Dapat menayatakan
perasaaannya dengan berbicara
3.
Terdapat sifat labil (mudah kembali berubah), mudah “tersulut
4.
PERKEMBANGAN
BAHASA
Ada 3 bentuk prabahasa yang normal muncul pada bayi dalam pola
perkembangan prabahasa, yaitu menangis, mengoceh, dan isyarat.
5.
PERKEMBANGAN
BERMAIN
Bermain pada masa ini terutama terrdiri dari gejala-gejala gerakan
, motorik yang tidak menentu dan perangasangan organ-organ keindraan.
6.
PERKEMBANGAN PENGERTIAN
Seorang bayi tidak mengetahui tentang apa yang ada di lingkungannya.
Bayi tersebut memperoleh pengetahuan dan pengertian melalui kematangan dan
belajar.
7.
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Pada masa ini berkembang sikap egosentris. sikap ini mempengaruhi
sikap sosialnya yaitu, semua orang harus tunduk padanya, semua orang harus
melay ani dirinya, dan segala sesuatu
yang dikehendaki harus ada dan dipenuhi. Sikap yang tidak baik ini merupakan
keadaan yang masih wajar pada usia bayi
karena masih dikuasai oleh naluri dan kemampuan berpikirnya belum cukup
matang.
8.
PERKEMBAGAN
MORAL
Seorang bayi belum mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.pada
masa ini anak lebih sering mengulangi perbuatan yang menyenangkan, oleh Karen
itu berilah pujian (seperti dicium, dipeluk, dan diberi kata-kata pujian jika
dia melakukan perbuatan baik dan sebaaliknya, berilah hukuman jika dia
melakkukan perbuatan yang tidak baik.
9.
PERKEMBANGAN
BERAGAMA
Perasaan ketuhanan pada masa ini merupakan fundamen bagi perkembangan
perasaan berikutnya. Untuk membantu perkembangan tersebut orangtua sebagai
lingkungan pertama bagi anak seyodyannya melakukan hal sebagai berikut.
a.
Mengenalkan konsep atau nilai agama kepada anak melalui bahasa.
b.
Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
C.
FASE PRASEKOLAH (USIA TAMAN KANAK-KANAK)
1.
PERKEMBANGAN
FISIK
Merupakan dasar bagi perkembagan berikutnya. Dengan meningkatnya
pertumbuhan tubuh, baik menyangkut ukuran berat badan, tinggi, maupun
kekutatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan ketrampilan
fisiknya, dan eksplorasi terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan oarngtuanya. Pada usia ini
banyak juga perubahan fisiologis lalinnya, seperti, pernapasan menjadi lebih
lambat, dan mendalam, denyut jantung lebih lambat dan menetap. Untuk
perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang cukup seperti protein,
vitamin, mimneral, dan karbohidrat. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan
kecacatan tubuh, dan kelemahan mental. Lebih jauh anak akan rentan terkena
penyakit atau infeksi, baik mata, telinga, maupun system pernapasan.
2.
PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL
Periode ini ditandai dengan kemampuan menggunakan sesuatau untuk
mempresentasikan sesuatudengan menggunakan symbol untuk melambnagkan suatau
kegiatan, benda yang nyata, atau peristiwa. Melalui kemampuan diatas anak
maampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal.
3.
PERKEMBANGAN
EMOSIONAL
Pada usia 4 tahun anak suadah biasa membedakan bahwa aku berbeda
dengan bukan aku (orang lain). Kesadaran ini diperoleh dari pengalamannya,
bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi orang lain. Bersamaan dengan
itu,berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut pengakuan dari
lingkungannya. jika lingkungannya tidak mengaku perkembangan anak, maka itu
akan berdampak negatif.
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu sebagai
berikut, takut , cemas, marah, cemburu, kesenanagan, kasih sayang, phobi,
ingin tahu.
4.
PERKEMBANGAN
BAHASA
Pada usia ini, perkembangan bahasa dapat diklasifikasikan menjadi
2tahap yaitu, (a) masa ketiga ( 2-2,6 tahun), yang bercirikan, anak sudah mulai
bisa menyusun kalimattunggal yang sempurna dan lainnya (b) masa keempat (
2,6-6,0 tahun), yang bercirikan, anak sudak dapt menggunakan kalimat majemuk
beserta anak kalimatnya dan lainnya.
5.
PERKAMBANGAN
SOSIAL
Pada masa prasekolah perkembangan sosial anak sudah tampak jelas. Mereka
sudah mulai aktif bersosialisasi dengan teman sebayanya. Adapun tanda-tanda
yana tampak pada tahap ini adalah :
a.
Anak mulai mengetahui aturan-aturan,baik dilingkungan keluarga
ataupun dilingkungan bermain.
b.
Sedikit demi sekdikit anak sudah mulai patuh pada peraturan
c.
Anak mulai menyadari hak atau kepentigan orang lain
d.
Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman
sebaya(peer group)
6.
PERKEMBANGAN
BERMAIN
Pada
usia ini dapat dikatakan masa bermain, beberapa permainan anak menurut Abu
Ahmadi, (1997), (a) permainan fungsi (gerak), (b) fiksi (perang-perangan), (c)
reseptif atau apresiatif (mendengarkan cerita), (d) membentuk ( kontruksi) (
membuat kue dari tanah liat), (d) prestasi ( sepak bola).
7.
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Untuk
membentuk kepribadian yang baik tergantung dari lingkungan yang terutama adalah
orangtua.orangtua harus memberikan kasih sayang, bijaksana dan tidak bersikap keras.adapun aspek-aspek
perkembangan kepribadian anak yang meliputi hal, (a) dependency dan
self-image, (b) initiative vs guilt
8.
PERKEMBANGAN
MORAL
Pada
masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok
sosialnya (orangtua, saudara, dan teman sebaya). Untuk penanaman moral yang
baik maka kelompok sosialnya harus membimbing anak-anak tersebut.
9.
PERKEMBANGAN
KESADARAN BERAGAMA
Pengetahuan
anak tentang agama akan terus bertambah jika orangtua mereka juga terus menanamkan nilai-nilai agama pada anak-anak
mereka.
D.
FASE ANAK SEKOLAH
1.
Perkembangan intelektual
Pada
masa sekolah ini anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan menghitung. Kemampuan
intelektual pada masa inisudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai
kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya.
2.
Perkembangan bahasa
Bahasa
adalah sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada masa sekolah ini
merupakan masa berkemban pesatnya kemampuan mengenai dan menguasai
perbendaharaan kata. Ada 2 faktor penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa
yaitu,
a.
Proses jadi matang ( organ-organ suara/bicara sudah berfungsi)
b.
Proses belajar ( belajar mempelajari bahasa orang lain dengan cara
mengimitasi ucapa/kata-kata yang didengarkannnya.
3.
Perkembangan sosial
Perkembangan
sosial adalah pencapaian kematangan dakam hubungan sosial, dapt juga dikatakan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok,
tradisi, dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak sekolah dasar
ditandai dengan adanya perluasan hubunngan, di samping dengan keluarga juga dia
mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya atau teman sekelas, sehingga
ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas.
4.
Perkembangan emosi
Pada
masa sekolah, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi itu tidak diterima
oleh masyarakat. Oleh karena itu dia mulai belajar untuk mengontrol ekspresi
emosinya.
5.
Perkembangan moral
Anak
mulai mengenal konsep moral (mengenal mana yang baik dan mana yang buruk)
pertama kali dari keluarga..awalnya anak tidak mengerti konsep moral ini, tapi
lambat laun anak akan memahaminya.
6.
Perkembangan penghayatan keagamaan
Ditandai
dengan cirri-ciri sebagai berikut :
a.
Sifat keagamaan bersifat reseptif disertai dengan pengertian
b.
Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secar rasional
berdasarkan kaidah-kaidah logika yang berpedoman pada indicator alam semesta
sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.
c.
Penghayatan secara rohaniyah semakin mendalan, pelaksanaan kegiatan
ritual diterimanya sebagai keharusan moral.
7.
Perkembangan motorik
Seiring
dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, perkembangan motorik anak
sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras denngan
kebutuhan atau minatnya.
E.
FASE REMAJA
1.
MAKNA REMAJA
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat
penting. Yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi.
Dalam membahas makna remaja ini, berikut beberapa tinjauan atau
pandangan dari para ahli.
a.
Perspektif biososial
Persepektif ini memfokuskan kajiannya kepada hubungan antara
mekanisme biologis dengan pengalaman sosial. Tokoh-tokohnya adalah G. Stanley
Hall dan Roger Barker.
b.
Persepektif relasi interpersonal
Remaja merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam
hubungan sosial, yang ditandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis,
atau pengalaman pertama dalam bercinta, kegagalan dalam hubungan sosial
memungkinkan menjadi penghambat bagi perkembangan berikutnya. adapun tokoh
dalam persepektif ini adalah, (a) George
Levinger, (b) Ellen Bersghheid dan Elaine Walster
c.
Perspektif sosiologis dan antropologis
Persepektif ini menekankan studinya terhadap pengaruh norma, moral,
harapan-harapan budaya sosial,ritual, tekanan kelompok, dan dampak teknologi
terhadap perilaku remaja ( Kingsley Davis, Ruth Benedict)
d.
Perspektif psikologis
Teori ini mengkaji hubungan anatara mekanisme penyesuaian
psikologis dengan kondisi-kondisi sosial yang memfasilitasinya. ( Erik H.
Erikson)
e.
Perspektif belajar sosial
Teori ini tidak menjelaskan tentang pandangan yang komprehensif, namun telah memberikan
pandangan tentang pentingnya prinsip belajar yang dapat digunakan untuk
memahami tingkah laku remaja dalam berbagai status sosial. ( Boyd McCandless,
Talcot Parson, Albert Bandura)
f.
Perspektif psikoanalisis
Periode ini merupakan saat anak berkonsolidasi untuk mencapai
perkembangan ego dan super egonya, dan anak banyak melibatkan dirinya dalam
kegiatan-kegiatan sosial. ( Anna Freud)
2.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN
a.
Perkembangan fisik
Masa remaja merupakan salah satu di antara dua masa rentangan
kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangant pesat. Dalam
perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua cirri, yaitu primer dan
sekunder.
a. Cirri-ciri seks
primer
Remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis,
pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya
rahim, vagina, dan ovarium, secara cepat.
b. Cirri-ciri seks
sekunder
|
WANITA
|
PRIA
|
|
1.
Tumbuh
rambut di sekitar kemaluan dan ketiak
2.
Bertanbah
besar buah dada
3.
Bertambah
besarnya pinggul
|
1.
Tumbuh
rambut di sekitar kemaluan dan ketiak
2.
Terjadi
perubahan suara
3.
Tumbuh
kumis
4.
Tumbuh
jakun
|
b.
Perkembangan kognitif (intelektual)
Remaja secara mental telah dapt berpikir logis tentang berbagai
gagasan yang abstrak. Dengan kata lain berpikir operasi formal lebih bersifat
hipotesis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah
daripada berpikir kongkret.
c.
Perkembangan emosi
Masa remaj merupakan puncak emosionalitas, yakni perkembangan emosi
yang tinggi. Mencapai kematangan emosional merupakan tugas perkembangan yang
sangat sulit bagi remaja. Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi
sosio-emosional lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman
sebaya.
d.
Perkembangan sosial
Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik
menyangkut sifat-sifat peribadi, minat nilai-nilai maupun perasaannya. Remaja
memilih teman yang memiliki kualitas psikologis yang relative sama dengan
dirinya, baik menyangkut interes, sikap, nilai, dan kepribadian.
e.
Perkembangan moral
Melalui perkembangan atau interaksi sosial, tingkat moralitas
remaja sudah lebih matang dari usia anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang
nilai-nilai moral atau konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, keadilan,
kesopanan, dan kedisiplinan.
f.
Perkembangan kepribadian
Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan
dan integrasi kepribadian. Masa remaja merupakan saat berkembangnya identy
(jati diri). Apabila remaja gagal mengintegritaskan aspek-aspek dan pilihan
atau merasa tidal mampu untuk memilih, maka dia akan memgalami kebingungan.
Adapun perkembangan identy dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu, iklim
keluarga, tokoh idola, peluang pengembangan diri.
g.
Perkembangan kesadaran beragama
Kemampuan berpikir abstrak remaja memungkinkannya untuk dapat mentransformasikan
keyakinan beragama.
3.
PROBLEM REMAJA
Remaja sebagai individu yang sedang dalam proses berkembang ke arah
kematangan atau kamandirian. Remaja memerlukan bimbingan karena mereka masih
kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga
pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Proses perkembangan individu
tidak selalu berlangsung secara mulus, steril dari masalah . Factor penghambat
bisa bersifat internal dan eksternal.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar