A.
FUNGSI
MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut sebagai manajer keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka. Meskipun demikian, kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari pendanaan. Dua kegiatan utama (fungsi) tersebut disebut sebagai fungsi manajemen keuangan.
Secara
skematis, kegiatan manajer keuangan ditunjukkan, seperti gambar berikut ini.
Manajer
keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market (lihat
panah 1). Pasar keuangan menunjukkan pertemuan antara demand dan supply
akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang dipisahkan menjadi
dana jangka pendek (pasarnya disebut sebagai pasar uang atau money market). Dan
jangka panjang (pasar disebut sebagai pasar modal atau capital market). pasar
keuangan tersebut bisa disektor formal (dengan lembaga-lembagannya, seperti
perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna, dan sebagainya), bisa pula disektor
informal (dengan lembaga-lembagannya seperti arisan, rentenir, ijon, kumpulan
simpan pinjam, dan sebagainya).
Secara
keseluruhan lembaga-lembaga keuangan yang ada dalam system keuangan di
Indonesia adalah sebagai berikut (bank Indonesia, Pembinaan dan
Pengawasan Bank, Bahan Seminar Februari 1993).
i.
SISTEM MONETER
1)
Otoritas
Moneter
Bank Sentral
2)
Bank Pencipta
Uang Giral
Bank Umum
ii.
DI LUAR SISTEM
MONETER
1)
Bank bukan pencipta
uang giral
Bank Perkreditan Rakyat
2)
Lembaga
Pembiayaan
a)
Perusahaan
Modal Ventura
b)
Perusahaan Sewa
Guna
c)
Perusahaan
Anjak Piutan
d)
Perusahaan
Kartu Kredit
e)
Perusahaan
Pembiayaan Konsumen
f)
Perusahaan
Pegadaian
3)
Perusahaan
Asuransi
a)
Asuransi Sosial
b)
Asuransi Jiwa
c)
Asuransi
Kerugian
d)
Reasuransi
e)
Broker Asuransi
f)
Broker
Reasuransi
g)
Penilai
Kerugian Asuransi
h)
Konsultan
Aktuaria
4)
Dana Pensiun
a)
Dana pensiun
pemberi kerja
b)
Dana pensiun
lembaga keuangan
5)
Lembaga di
bidang pasar modal
a)
Bursa evek
b)
Lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpangan
c)
Perusahaan
reksa dana
d)
Perusahaan efek
e)
Penjamin emisi
f)
Pedagang
perantara
g)
Manajer
investasi
h)
Lembaga
penunjang pasar modal
i)
Biro
administrasi efek
j)
Tempat
penitipan harta
k)
Wali amanat
6)
Lainnya
Pialang pasar uang
Dalam skema tersebut terlihat bahwa
manajer kauangan harus mengambil keputusan tentang :
1.
Penggunaan dana
(yaitu panah 2, disebut sebagai keputusan investasi),
2.
Memperoleh dana
(yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan),
3.
Pembagian laba
(yaitu panah 4a, atau 4b, disebut sebagai kebijakan dividen).
A.
TUJUAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Untuk bisa mengambil
keputusan-keputusan yang benar, manajer keuangan perlu menetukan tujuan uang
harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu
mencapai tujuan tesebut. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan ?
nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual.
B.
KEUANGAN
PERUSAHAAN ( CORPORATE FINANCE)
Dengan demikian tujuan pengelolaan
tersebut sebenarnya bisa berlaku untuk siapa saja, bukan tebatas
dapa perusahaan. Individual pun mungkin akan menerapkan konsep
keuangan tersebut dalam kegaiatan pengaturan keuangan mereka. Seseorang akan
melakukan investasi (dalam bentuk apapun) dengan tujuan untuk membuat dirinya
menjadi lebih kaya. Penerapan konsep-konsep keuangan untuk mengammbil keputusan
keuangan untuk level individu disebut sebagai personal finance. Untuk
level Negara disebut sebagai public finance. Hanya saja untuk level
perusahaan ada beberapa kekhususan, Diantaranya :
1.
Perusahaan bisa
dimiliki oleh lebih dari satu orang
2.
Ada
peraturan-peraturanya yang berlaku untuk perusahaan, tetapi tidak untuk
individu.
3.
Pengguanaan
prinsip-prinsip akutansi untuk mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan.
Berikut ini contoh bagaimana pengguanaan
prinsip-prinsip akutansi menyebutkan bahwa dana dari hasil operasi perusahaan (disebut
sebagai internal financeing) dikatakan berasal dari dua sumber, yaitu
laba yang ditahan dan penyusutan.
Kalau
kita menyusun perhitungan rugi laba menurut prinsip-prinsip akutansi maka dana
hasil operasi akan sama dengan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.
Sebagai contoh :
NERACA
PT. PERANMITA
31/12/2005
Kas
Aktiva lancer lain
Aktiva tetap (bruto)
Akumulasi penyusutan
Jumlah
|
Rp. 200,00
Rp. 600.00
Rp. 2.000,00
Rp. (400,00)
|
Utang
Modal sendiri
|
Rp. 800,00
Rp.1.600,00
|
|
Rp. 2.400,00
|
Jumlah
Rp. 2.400,00
|
Laporan Laba-Rugi
PT. PARAMITA
1/1/2006-31/12/2006
Penghasilan penjualan Rp.
5.000,00
Biaya (temasuk penyusutan sebesar RP 400,00) Rp.
4.000,00
Laba
sebelum pajak Rp.
1.000,00
Pajak 35% x 1000 Rp. 350,00
Laba
setelah pajak Rp. 650,00
Jika perusahaan tidak membagikan laba pada 31/12-2006 maka :
Neraca
PT PARAMITA
31/12/2006
Kas
Aktivitas Lancar Lain
Aktivitas Tetap (Bruto)
Akumulasi Penyusutan
Total Aktiva
|
Rp. 1.250,00
Rp. 600,00
Rp. 2.000,00
Rp. (800),00
|
Utang
Modal Mandiri
-
Total Pasiva
|
Rp. 800,00
Rp. 2.250,00
|
Rp. 3.050,00
|
Rp. 3.050,00
|
C.
KEUANGAN
PERUSAHAAN DAN AGENCY THEORY
Bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (terutama untuk
yang telah menerbitkan saham di pasar modal), seringkali terjadi pemisahan
antara pengelola perusahaan (pihak manajemen yang dipimpim oleh Direksi,
disebut sebagai agent) dengan pemilik perusahaan ( atau pemegang saham,
disebut sabagai principal). Di samping itu, bentuk Perseroan Terbatas,
tanggung jawab pemilik hanya tebatas pada modal yang disetorkan. Artinya,
apabila perusahaan dinyatakan bangkrut maka modal sendiri (ekuitas) yang telah
disetorkan oleh pemilik tidak akan diikutsertakan untuk memenuhi kewajiban yang
belum dipenuhi (perkecualian bisa terjadi kalau dapat dibuktikan bajwa pemilik
melanggar undang-undang sehingga menimbulakan kebangkrutan perusahaan). Situasi
tersebut memungkinkan munculnya masalah-masalah keagenan (agency problems).
Masalah
keagenan (agency problem), pada awalnya, muncul dalam 2 bentuk yaitu
antara pemilik perusahaan
(principal) dengan pihak manajemen (agent) , dan antara (yang diwakili
oleh manajemen) dengan kreditor. Tujuan normative keputusan-keputusan keuangan
adalah untuk memaksimumkan pemilik perusahaan. Masalahnya adalah mungkin saja
keputusan yang diambil oleh pihak manajemen tidak selalu untuk kepentingan
pemilik perusahaan, tetapi untuk kepentingan pihak manajemen.
D.
PERKEMBANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN.
Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari
disiplin yang deskriptif menjadi makin analitis dan teoritis. Dari yang lebih menitik
beratkan dari sudut pandang pihak luar, menjadi berorientasi pengambilan
keputusan bagi manajeme. Sumbangan para ekonom sangat besar dalam perumusan
teori-teori keuangan. Berbagai konsep, model dan teori, seperti capital
budgeting, portfolio theory, capital asset prising model, arbitrage pricing
theory, option pricing theory menunjukkan perkembangan pemikiran dalam
bidang keuangan.
Dalam pelajaran manajemen keuangan keuangan kita peril bersikap
terbuka (open mind), tidak begitu saja apriori kalau menghadapi pendapat
yang berbeda. Bagaimanapun juga teori selalu mengalami perkembangan, dan kita
perlu bersikap terbuka terhadap perkembangan tersebut.
E.
LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
Perusahaan bekerja pada suatu lingkungan tertentu. Bagi manajer
keuangan penting untuk memahami lingkungan keuangan yang dihadapinya. Lingkungan
keuangan merupakan factor factor eksternal keuangan yang mempengaruhi
keputusan-keputusan keuanganyang akan diambil. Lingkungan keuangan tersebut
terdiri dari system keuangan (financial system) tempat perusahaan
beroperasi. Dalam system perusahaan tersebut dijumpai berbagai lembaga
keuangan, berbagai instrument keuangan yang diperjualbelikan di pasar keuangan.
F.
MENGAPA PASAR
FINANSIAL TERBENTUK
Pasar finansial menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan aktiva finansial (financial assets) atau yang sering juga disebut
sebagai sekuritas. Aktiva finansial menunjukkan secarik kertas (surat) yang
mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil
perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, bahkan
termasuk merek dagang). Oleh karena itu, pasar finansial ada karena pasar
tersebut bertujuan untuk mengalikasikan tabungan-tabungan secara efisien kepada
pemakai (pihak yang memerlukan) tabungan tersebut di dalam suatu perekonomian.
G.
ALOKSI DANA
LEWAT TINGKAT KEUNTUNGAN.
Alokasi tabungan-tabungan yang terjadi dalam suatu perokonomian
terjadi terutama atas “harga”, yang dinyatakan dalam tingkat keuntungan yang
diharapkan. Satuan-satuan yang memerlukan dana (tabungan) tersebut harus
menawarkan harga yang lebih menarik (yaitu menawarkan tingkat keuntungan yang
lebih tinggi) untuk bisa memperoleh dana yang mereka perlukan. Apabila resiko
kita anggap sama maka satuan ekonomi yang bisa menawarkan tingkat keuntungan
yang lebih tinggi yang akan bisa menggunakan dana tersebut. Sebagai akibatnya,
tabungan-tabungan akan cenderung dialokasikan untuk pemakaian yang paling
efisien.
2384ca614dc6b21231c5a74d7af6f518770a3854997d331b5f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar