A.
PENGERTIAN KOMPENSASI
1.
Definisi Kompenasi
Kompensasi merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya
manusia yang berkaitan dengan peraoalan
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai ganti dari pelaksanaan tugas
organisasional.
Dengan demikian, berdasarkan konsep tukar menukan tersebut maka
kompensasi dapat dipandang sebagai:
1)
System penghargaan yang memotivasi karyawan agar melaksanakan
pekerjaannya;
2)
Cara berkomunikasi penting yang digunakan organisasi untuk
menyampaikan dan menguatkan nilai, budaya, dan perilaku yang diinginkan;
3)
Mekanisme penting yang memungkinkan organisasi untuk mencapai
sasaran bisnisnya
2.
Komponen Kompensasi
Kompensasi pada dasarnya mencakup penghargaan baik yang berupa
penghargaan financial maup[pu penghargaan nonfinansial. sedangkan menurut
Bernardin dan Russell tahun 1998, komoensasi financial langsung dapat dibagi
kedalam 2 kateegori, yaitu:
1)
Program upah dan gaji (missal Upah dasar, Upah lembur, dan
perbedaan shift)
2)
Pembayaran yang tergantung dalam kinerja (missal, jasa yang
meningkat, bonus, bagi hasil, komisi penjualan)
Sedangkan yang termasuk dalam lkompensasi nonfinansial adalah
seperti penghargaan/hadiah (praise), harga diri dan pengakuan (prestasi dan
penemuan dan sebagainya).
3.
Kriteria kompensasi efektif
Fungsi kompensasi adalah menciptakan system penghargaan yang
adilbaik terhadap organisasi maupun karyawan. Patton (dalam Ivancevich, 1992) mengemukakan
7 kriteria agar suatu kompensasi efektif, yaitu kompensasi harus:
a)
Layak
KOmpensasi harus memenuhi persyaratan minimum menurut pemerintah,
serikat pekerja dan manager
b)
Adil
Setiap orang harus dibayar secara adil sesuai dengan usaha,
kemampuan dan keahlian mereka
c)
Seimbang
Upah, tunjangan, dan penghargaan lain harus memberikan suatu paket
penghargaan total yang masuk akal
d)
Efektif
Upah tidak boleh berlebiahn, sesuai dengan kesanggupan organisasi
untuk membayarnya.
e)
Aman
Upah harus cukup membantu karyawan merasa aman dan membantunya
untuk memuaskan kebutuhan dasarnya
f)
Memberikan insentif
Upah harus dapat memotifasi keefektifan dan produktifitas kerja.
g)
Mudah dipahami oleh karyawan
Krayawan harus faham terhadap system pengupahan dan menganggap
system tersebut masuk akal bagi perusahaan maupun bagi diri sendiri.
B.
PENENTUAN KOMPENSASI
Menurut Ivancevich,
1992 Kompensasi menurut suatu posisi tertentu dibuat relative dengan 3 kelompok
berikut.
I.
Kelompok A, yaitu karyawan bekerja pada suatu pekerjaan dimana pekerjaan
teraebut mirip dengan pekerjaan tertrentu di organisasi lain
II.
Kelompok B, yaitu karyawan bekerja pada suatu pekerjaan dimana
pekerjaan teraebut berbeda dengan pekerjaan tertrentu dalam organisasi yang
sama
III.
Kelompok C, yaitu karyawan bekerja pada suatu pekerjaan dimana
pekerjaan teraebut sama dengan pekerjaan tertrentu dalam organisasi yang sama
C.
KEADILAN DALAM PEMBERIAN KOMPENSASI
Ada beberapa
teori motifasi berkaitan dengan konpensasi, yaitu Teori Keadilan, teori
pengharapah, teori penguatan (Anthony, Kacmar, perrewe, 2002)
I.
Teori Keadilan (Equity Theory)
Keadilan adalah keseimbangan
antara masukan (inputs) yang diberikan seorang kedalam pekerjaannya dalam
pengeluaran (out comes)yang diterima oleh karyawan dari hasil melaksanakan
pekerjaannya (fisher, et Al, 1990)factor-faktor yang termasuk dalam pengalaman,
pendidikan, keahlian khusus, usaha, dan waktu yang digunakan dalam bekerja
II.
Teori pengharapan
Menyatakan bahwa perilaku karyawan merupakan fungsi dari out come
yang dietrima dari pelaksanaan pekerjaan tertentu dan nilai dari out come
tersebut bagi individu yang bersangkutan secara prinsipo teori pengaharapan ini
memiliki 3 konsep kunci
a.
Pengharapan out come kinerja
b.
Nilai attractiveness
c.
Pengharapan kinerja usaha
Menurut Anthony
cakmar dan perrew, 2002 ketika perusahaan mendesign system kompensasi dengan
menggunakan tori pengharapan maka harus mengikuti beberapa panduan berikut :
1.
buatlah hubungan yang jelas antara kinerja dan out come
2.
kembangkan system penghargaan yag fleksibel yang menyediakan
berbagai fariasi out come yang memiliki pontensi menarik
3.
temtukan penghargaan apa yang dinilai oleh karyawan
4.
pastikan bahwa karyawan telah dilatih dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan sukses
III.
Teori Penguatan
Menjelaskan perilaku individu sebagai respons terhadapo stimulus
disuatu lingkungan. Prinsipnya teori ini menyatakan bahwa perilaku yang diberi
penguatan positive cenderung untuk diulang pada situasi yang sama dan perilaku
yang diberi hukuman cenderung tidak akan diulang dalam dituasi yang serupa
D.
Kompensasi dasar
Adalah
pendapatan yang ditgerima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaannya yag dapat
didasarkan atas jam kerja mingguan atau bulanan. Tujuan utama dari komensasi
dasar adalah untuk mengadakan suatu struktur kompensasi yang adil dan wajar
didasarkan pada pekerjaan dan tingkat kinerja pekerjaan yang bersangkutan.
E.
Pendekatan Baru Dalam
Pengupahan
Permasalahan
struktur upah berdasarkan jabatan
Neo,
et al. 2000 mengemukakan sejumlah kelemahan pendekatan struktur upah
berdasarkan jabatan sebagai berikut. Pertama, pendekatan tersebut mendorong kea
rah birokrasi. Kedua sifat dasar hirearki structural menguatkan suatu
pengambilan keputusan dan arus informasi atas-bawah. Ketiga, birokrasi perlu
mengadakan dan memperbaiki deskripsidan evaluaso jabatan. Keempat struktur upah
berdasakan jabatan yang cenerung statis, kurang menghargai keinginan berperilaku,
khususnya keinginan untuk mengubah keahlian, pengetahuan, dan kemamuan dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang amat cepat. Kelima, struktur upah
berdasarkan jabatan menekankan pada level jabatan dan perbeaan status yang
mendorong perilaku mengejar promosi.
Dengan
adanya beberapa kelemahan pada struktur upah berdasarkan jabatan, telah
berkembang beberapa perspektif dan pendekatan baru dalam pepnetapan system
perubahan dasar, sperti
a)
Upah berdasatrkan keahlian
Adalah system pengupahan yagn
memberikan upah kepada karyawan didasarkan pada keahlian yang di sumbangkan
pada pekerjaan / jjabatan (Byars dan Rue, 1997)
b)
Upah berdasarkan Kompetensi
(competency-Based Pay)
Suatu sifat / karakteristik yang
dibutuhkan oleh sesorang pemegang jabatan agar dapat melaksanakan jabatan
dengan baik (Byars dan Rue, 1997).
c)
Delayering dan Broadbanding
Suatu Usahamengklasifikasi kembali
jabatan menjadi lebih lebar (Bernarding dan Russel, 1998)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar