Islam merupakan
sebuah sistem yang bersifat universal atau global yang mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia. Dalam islam semua kebutuhan manusia diarahkan dengan baik
sesuai dengan kodratnya (Hasan Albana) jika itu dilakukan maka akan selamat
dunia akhirat. Islam mempunyai ajaran yang lengkap yaitu Al-qur’an dan Hadits.
Nilai kebenaran
Alquran bersifat Mutlaq atau benar karena Al-qur’an adalah wahyu Allah. Hadits
sebagai sumber hukum kedua merupakan sabda, perilaku dan ketetapan Rasulullah
yang tidak mungkin keliru. Sebab rosulullah adalah manusia pilihanAllah dan Rasul
Allah yang dipelihara dari kekeliruan.Persoalan kebenaran hadits terletak dari
periwayatnya.
Ketika
Al-qur’an dan hadist dipahami dan dijadikan sebagai kajiandan pembelajaran maka muncullah penafsiran, pemahaman dan
pemikiran. Dengan demikian lahirlah ilmu islam yang disebut “dirasah
islamiyyah” atau islamic studies. Untuk memahami Al-qur’an dan
Hadist sebagai sumber ajaran islam, maka diperlukan berbagai pendekatan
metodologi pemahaman islam yang tepat, akurat dan responsibel.
PENDEKATAN TEOLOGIS NORMATIF DALAM
STUDI ISLAM
A.
Pentingnya Pendekatan (Approach) Dalam Memahami Agama
Dengan
perkembangan zaman yang pesat maka menjadi keniscayaan memahami agama sesuai
dengan zamannya. Saat ini kehadiran agama sangat dituntut untuk terlibat secara
aktif didalam memecahkan berbagai masalah yang timbul. Harapan dan tuntutan
tersebut dapat dijawab saat pemahaman agama yang tadinya hanya menggunakan
pendekatan teologis normatif dilengkapi dengan pendekatan lain yang secara
operasional konseptual. Perkembangan Studi agama pada saat ini sangat pesat
dengan semakin beragamnya objek kajian dan metode kajiannya. Sebagai objek
posisi agama islam sebagai doktrin, realitas sosial atau fakta sosial.
B.
Pendekatan Teologis Normatif Dalam Memahami Agama
Teologis memiliki arti hal hal yang berkaitan dengan aspek
ketuhanan. Sedangkan Normatif secara sederhana diartikan dengan hal - hal yang
mengikuti aturan atau norma - norma tertentu. Dalam ajaran islam Normatif
memiliki arti ajaran yang belum dicampuri oleh pemahaman dan penafsiran
manusia. Pendekatan normatif dapat juga diartikan studi islam yang memandang
masalah dari sudut legal formal atau sudut normatifnya(Al-qur’an dan Hadist)
.Pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan
yang menekankan pada bentuk formal atau simbol – simbol keagamaan, yang masing
– masing bentuk tersebut mengklaim dirinya yang paling benar, dan sedangkan
yang lain dianggap salah.jika difahami pendekatan teologi dalam memahami agama
cenderung tertutup, tidak ada dialog, parsial, saling menyalahkan, mengkafirkan
yang pada ujungnya mengkotak kotakan umat, tidak ada kerjasama dan tidak ada
kepedulian sosial. Dan pada akhirnya agama hanya menjadi identitas saja dan
cenderung terlihat keras.
BERBAGAI METODE DALAM STUDI ISLAM
Beberapa Pendekatan Dan Metode Lain Dalam Studi Agama
1.
Beberapa Pendekatan Yang Lazim Digunakan
Sebagai objek kajian keilmuan atau objek penelitian ilmiah, agama
dapat difahami dan didekati dengan berbagai macam pendekatan. Dan pada
prinsipnya, masing – masing pendekatan bertujuan untuk meneliti dan mengkaji
masalah yang sepesifik dari berbagai masalah keagamaan, dan juga memiliki
metode penelitian yang khas yang disesuaikan dengan maslah yang ditelitinya.
Dalam rumpun ilmu agama (secience of religion) agama juga dapat didekati
dan difahami melalui pendekatan studi, antara lain :
Ø Historical approach (pendekatan sejarah)
Ø Antropological approach (pendekatan antropologi)
Ø Sociological approach (pendekatan sosiologis)
Selain itu agama juga bisa dikaji dan diteliuti dengan menggunakan
pendekatan lain yang beraneka ragam serta memiliki ciri – ciri yang spesifik
dalam pengkajian dan penelitiannya.
2.
Metode Studi Agama
Afif muhammad (1997) terdapat metode yang lazim digunakan dalam penelitian
pemikiran (keagamaan) antara lain:
Ø Metode filologi
Ø Metode deskriptif
Ø Metode komparatif
Ø Metode hermenutika dan fenomenologi
Ø Metode mistikal metode filsafat
Adapun metode
khusus yang lazim dipakai filsafat , antara lain :
·
Metode
Socrates
·
Metode
Dialektis
·
Metode
Fenomenologi.
BERBAGAI
PENGERTIAN AGAMA
di dalam bahasa arab kata din diartikan sebagai menguasai, menunjuk,
patuh, hutang, balasan, dari kebiasaan. Pada dasarnya agama memang membuat
manusia untuk tunduk dan patuh, menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan
segala laranganNya. Dan kalau seseorang sudah bisa menjalankan aturan tersebut,
akan menjadi sebuah kebiasaan. Di dalam bahasa Eropa agama berasal dari kata relegere
atau religare. Agama memang mengajarkan kepada kita untuk
mendekatkan diri kepadaNya, ajaran tersebut mengikat kepada manusia secara
ruhaniah dengan TuhanNya.
Harun Nasution mendefinisikan agama dan unsur-unsur penting yang
terdapat dalam agama seperti, pengakuan hubungan manusia dengan kekuatan ghaib
yang harus dipatuhi, mengikatkan diri kepada hal yang ghaib, memuja kepada kekuatan
ghaib. Pada intinya ajaran agama adalah ajaran yang mengajarkan bagaimana
menjadi orang yang patuh dan budi pekerti yang baik.
Dalam pandangan ahli sosiologi, agama adalah pantulan dari solidaritas
sosial. Pengertian agama yang dikemukakan bertolak dari aspek das sein, yakni
agama yang dipraktekan dalam kenyataan.
Dan didalam agam islam pun juga demikian, ada yang bersifat absolut dan
ada yang relatif, kitab suci Al-Quran adalh wahyuu dari Allah yang sifatnya itu
benar. Akan tetapi pemahaman terhadap Al-Quran itu bersifat relatif dari segi
bentuknya. Bisa benar dan juga bisa salah , misalkan dalam keadaan darurat
untuk melakukan shalat, bisa digabungkan / dijama’ dan tidak mesti harus
menghapad kiblat. Kitab suci Al-Quran adalah petunjuk dan obat (syifa)
bagi manusia. Karena orang memiliki kebutuhan dan penyakit yang berbeda-beda
maka petunjuk dan obatnya pun berbeda-beda. Misalkan penyakit malas bagi
manusia, Allah SWT berfirman dalam surat ar-ra’du : 11. “Sesungguhnya Allah
tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri sendiri.” Itu adalah obat bagi orang yang bermalas-malasan agar
kita bisa menjadi orang yang giat dann aktif dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
AGAMA MASYARAKAT PRIMITIFDAN AGAMA MASYARAKAT MAJU
Dilihat dari sumber turunnya agama dibagi menjadi dua, yaitu aga ardhi
dan agama samawy. Agama ardi adalah agama yang tumbuh dan berkembang di
bumi dan kitabnya pun hasil karya dan perenungan seorang tokoh agama yang
bersangkutan, sedangkan agama samawi adalah agama yang turun dari atas,
maksudnya kitab sucinya berupa wahyu yang diturunkan Tuhan kepada Rasul untuk
sekalian manusia. Dilihat dari segi penganutnya ada agama yang dianut oleh
masyarakat primitif dan agama yang dianut oleh masyarakat yang sudah
meninggalkan fase primitif.
Dinamisme adalah agama yang menganut kepercayaan kepada kekuatan ghaib.
Kekuatan tersebut tidak dapat dilihat oleh mata kepala dan yang nampak adalh
efek-efek dari pengaruh ghaibnya. Dalam kepercayaan dinamisme kekuatan ghaib tidak
menetap tapi berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bahkan kekuatannya
bisa menghilang sehingga benda itu pun tidak dihargai lagi. Dalam bahasa ilmiah
kekuatan ghaib namanya mana.
Animesme adalah agama yang mengandung ajaran bahwa benda-benda baik yang
bernyawa atau tidak mempunyai roh. Roh dari benda-benda tertentu mempunyai
pengaruh besar terhadap manusia
Politeisme adalah agama yang mengandung kepercayaan kepada dew-dewa. Dan
dewa-dewa tersebut mempunyai tugas-tugas tertentu. Dewa-dewa lebih diyakini
beerkuasa dari pada roh-roh dalam animisme. Kepercayaan terhadap banyak dewa
ada kalanya menungkat kepada tiga dewa yang mendapat perhatian besar ketimbang
dewa yang lain. Yang termasuk politeisme adalah agama hindu dengan tiga dewanya
Brahma, Wisnu, dan Syiwa.
Monoteisme adalh agama Tauhid, keyakinan dasar agama tersebut Tuhan
satu, Tuhan Yna Maha Esa, pencipta dan pemelihara alam semesta. Yang termasuk
agama monoteisme adalah Yahudi, Kristen, Islam. Islam adalah agama monoteisme
terakhir yang menyempurnakan agama sebelumnya, yang kitab sucinya terjaga
kemurniannya.
PEMBIDANGAN DAN KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
PEMILIHAN ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM
ILMU AGAMA DAN ILMU UMUM
Di masyarakat
kini dikenal penanaman terhadap pengetahuan,ada pengetahuan agama dan
umum,pembagian tersebut hendaknya di pahami dalamarti pemilihan bukan
pemisahan. pemilihan menunjukkan adanya jenis yang berbeda bukan menunjukkan
dua jenis yang terpisah tanpa titik temu apalagi bertentangan.namun yang
terjadi di Indonesia adalah pemilahan yang sangat tajam,terjadi pemilaham atau
penggolongan pengetahuan,ilmu dan pendidikan yang lainnya
Sejakzamanklasiksudahterdapatpemilihanilmumenjadiilmuumumdan
agama.Keduajenisitubersumberdari yang MahaBerilmuyakni Allah.
Al –Ghazali
menggolongkan ilmu menjadi ilmu syar’iyyah (agama) dan ilmu Ghair
syar’iyyah (umum).bagi umat islam mempelajari ilmu Syar’iyyah
hukumnya Fardu A’insedangkan mempelajariilmu Ghair Syar’iyyahFardlu
kifayah.berbeda dengan Al- Ghazali,Ibnu Khaldun menggunakan istilah
ilmu naqliyah dan aqliyah.Pada perkembanngan nya
ilmu-ilmu umum menjadi terpisah dari ilmu-ilmu agama,bahkan terjadi pemilahan
yang ketat oleh seolah-olah antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum tidak
dapat disatukan.kini lembaga-lembaga formal Indonesia tengah berupaya untuk
menyatukan kembali kedua jenis ilmu tersebut.
PEMBIDANGAN ILMU AGAMA ISLAM
KETETAPAN DEPARTEMEN AGAMA
Setelah
melakukan pembahasan antara Departemen agama, akhirnya ditetapkan pembidangan
ilmu agama Islam setelah mendapat pengakuan dari LIPI,maka ditetapkanlah
melalui keputusan Menteri Agama No 110 Tahun 1982,ilmu agama islam
dikelompokkan menjadi delapan bidang terdiri dari beberapa disiplin ilmu
sebagai berikut :
PembidanganIlmu Agama
|
No
|
BidangIlmu
|
DisiplinIlmu
|
|
1
|
Qur’an danHadist
|
|
|
2
|
Pemikirandalamislam
|
|
|
3
|
Fiqh (hukum Islam)
|
|
|
4
|
Sejarahdanperadaban Islam
|
|
|
5
|
Bahasa
|
|
|
6
|
Tarbiyah al-islamiyah (pendidikan Islam)
|
|
|
7
|
DakwahIslamiyah
|
|
|
8
|
Perkembanganpemikiran modern di Dunia Islam
|
|
Zaman semakin berkembang
dan berubah, dengan perubahan yang begitu cepat ilmu pengetahuan pun mengalami perubahan.
Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits, ajaranya dapat dirinci menjadi beberapa
aspek. Dalam perkembangan kajiannya telah melahirkan berbagai bidang ilmu agama
Islam. Adapun pembidangan yang dimaksud adalah seperti yang tertulis diatas tadi.
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Ajaran Islam memiliki karakteristik tersendiri, yakni yang menjadi cirri khas dari ajaran Islam. Islam yang memiliki sifat dan bentuk yang beragam, kenyataan tersebut memperlihatkan adanya dinamika internal dari kalangan umat islam untuk menerjemahkan islam dalam upaya merespon berbagai masalah umat yang mendesak. Titik tolak dan tujuan mereka sama, yaitu
untuk menunjukkan kontribusi Islam sebagai salah satu alternative dalam memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi umat Islam. Dari berbagai kepustakaan tentang
Islam yang ditulis para tokoh tersebut di atas dapat diketahui bahwa Islam
memiliki ciri khas yang dapat dikenail melalui konsepsinya dalam berbagai bidang
seperti bidang agama, ibadah, muamalah yang didalamnya termasuk masalah pendidikan,
ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial,
ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesejahteraan dan pekerjaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar