bitcoin

TEORI STRUKTUR MODAL



Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perubahan, kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Dua teori struktur modal dibicarakan di sini, yaitu balancing theory dan pecking order theory.

A.     BALANCING THEORY

1.      Struktur Modal pada Pasar Modal Sempurna dan Tidaka Ada Pajak

Pasar modal yang sempurna adalah pasar modal yang sangat kompetetif. Dalam pasar tersebtu, antara lain tidak dikelanal biaya kebangkrutan, tidak ada biaya transaksi, bunga simpanan dan pinjaman sama yang berlaku untuk semua pihak. Sebagai tambahan diasumsikan tidak ada pajak penghasilan (incone tax).
Dengan menggunakan asumsi bahwa :
a.       Laba operasi yang diperoleh setiap tahunnya konstan.
b.      Semua laba dibagikan sebagai dividen.
c.       Utang yang dipergunakan bersifat permanen.
d.      Pergantian struktur utang dilakukan secara langsung. Asaumsi ini berarti behwa apabila utang ditambah maka dana yang diperoleh dari tambahan utang tersebutdipergunakan untuk memperkecil modal sendiri, dan sebaliknya.

2.      Pasar Modal Sempurna dan Ada Pajak

Dalam keadaan ada pajak,MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan menjadi relevan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya bunga yang dibayarkan bisa dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak (tax deductible).
Dengan kata lain apabila ada dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama tetapi satu menggunakan utang sedangkan satunya tidak maka perusahaan yang membayar bunga akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil.

3.      Adanya Biaya Kebangkrutan

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penggunaan utang akan menguntungkan karena bersifat tax deductibility of of interest payment. Apabila diperhatikan adanya ketidaksempurnaan pasar modal maka pemilik peusahaan mungkin keberatan untuk menggunakan leverage yang ekstrim karena akan menurunkan nilai perusahaan. Apabila pasar modal tidak sempurna maka akan terjadi kebangkrutan, kebangkrutan itu terdiri dari :
-          Legal free, yaitu biaya yang harus dibayar kepada para ahli hokum untuk menyelesaikan klaim.
-          Distress price, yaitu kekayaan perusahaan terpaksa dijual denganharga murah sewaktu perusahaan dinyatakan bangkrut.

B.     PECKING ORDER THEORY

Berbagai factor seperti adanya corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax, telah dipertimbangkan untuk menjelaskan mengapa suatu perusahaan, akhirnya memilih struktur modal tertentu. Penjelasan tersebut termasuk dalam lingkup balancing theories. Esensi balancing theories adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih lebih besar, utang akan ditambah. Tetapi apabila pengorbanan karena menggunakan utang sudah lebih besar maka utang tidak boleh lagi ditambah.

Secara ringkas teori pecking order tersebut menyatakan sebagai berikut :
1.      Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal.
2.      Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan kesempatan investasi yang dihadapi dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.
3.      Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal berlebih atapun berkurang untuk investasi.
4.      Apabila pendanaan eksternal diperlukan maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu.
C.     BERAPA BANYAK UTANG AKAN DIPERGUNAKAN ?
Teori-teori struktur modal tersebut dapat dipergunakan untuk menjelaskan tentang berapa banyak utang akan dipergunakan oleh perusahaan. Dari sudut balancing theory penggunaan utang akan dilakukan sampai dengan titik dimana rasio utang dan modal sendiri akan memberikan biaya yang minimal. Pada titik ini perusahaan dikatakan berada pada struktur modal yang optimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar