A. PENDAHULUAN
Masa
pembaharuan (modern) bagi dunia islam adalah masa yang dimulai dari tahun 1800
M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadesan umat islam
terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai
bidang. Khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada
awal masa pembaharuan, kondisi islam secara politis berbeda dibawah penetrisme kolonialisme.
Baru pada pertengahan abad ke 20 M, dunia islam bangkit memerdekakan negaranya dari
penjajahan bangsa barat (Eropa). Sekali umat islam bangkit dengan cepat, mereka
membuka ikatan-ikatan Arabia dan menerjunkan diri dengan giat kedalam tugas menyelesaikan
nasib manusia yang lebih sempurna.[1]
Di
antara Negara-negara islam atau Negara-negara penduduk yang mayoritas islam,
yang memerdekakan dirinya dan penjajahan seperti :
v Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tanggal
17 agustus 1945.
v Pakistan pada tanggal 15 agustus 1947.
v Mesir secara formal memperoleh kemerdekaan
dari inggris tahun 1922 M. namun Mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal
23 Juli1952. Yakni setelah Jamal Abdul Nasir menjadi penguasa. Karena dapat menggulingkan
raja Faruq yang dalam masa pemerintahannya pengaruh inggris sangat besar.
v Irak merdeka secara formal dari penjajah
inggris tahun 1932 M, tetapi sebenarnya baru benar-benar merdeka tahun 1958 M.
v Syiradan Lebanon merdeka dari penjajah perancis
tahun 1946 M.
v Beberapa Negara di Afrika merdeka dari
Negara Perancis, seperti Lybiatahun 1951 M. Sudan dan Maroko tahun 1956 M.
v Di Asia tenggara Negara-negara yang
berpenduduk mayoritas islam, yang merdeka dari penjajah inggris adalah Malaysia
tahun 1957 M, dan Brunei Darussalam tahun 1984 M.
B.
PENGERTIAN PERKEMBANGAN ISLAM
Pembaruan
dalam islam yang timbul pada periode sejarah umat islam mempunyai tujuan, yakni
membawa umat islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.
Perkembangan islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran.
Dalam
bahasa Indonesia, untuk merujuk suatu kemajuan selalu dipakai kata modern,
modernisasi, atau modernism. Masyarakat barat menggunakan istilah modernism
tersebut untuk sesuatu yang mengandung arti pikiran, aliran atau paradigma baru. Istilah ini disesuaikan
untuk suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan maupun
teknologi.
C.
MACAM-MACAM PERKEMBANGAN
Di
era globalisasi ini, ada berbagai macam perkembangan atau pembaharuan didalam dunia
islam, diantaranya adalah :
Ï Perkembangan ajaran islam pada masa
modern
Menjelang dan pada masa awal-awal pembaharuanya
itu sebelum dan sesudah tahun 1800 M. umat islam diberbagai Negara telah menyimpang
dari ajaran islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits. Ajaran islam tentang
ketauhidan telah tercampur dengan kemaksiatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya
umat islam yang selain menyembah Allah SWT juga menyembah makam yang dianggap keramat
dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukun-dukun dan orang yang dianggap
sakti. Penyimpangan-penyimpangan umat islam terhadap ajaran agama tersebut,
maka lahirlah para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan umat islam agar
kembali kepada ajaran islam yang benar. Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud antara
lain:
Muhammad
bin Abdul Wahhablahir di Nejd (Arab
Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M) dan wafat
di Daryahtahun 1201 H (1787 M).[2] Beliau
adalah seorang ulama besar yang produktif, karena buku-buku karangannya tentang
islam mencapai puluhan judul. Diantara buku-bukunya berjudul “Kitab At-Tauhid”
yang isinya tentang pemberantasan syirik, khufarat, dan bid’ah yang terdapat di
kalangan umat islam dan mengajak umat islam
agar kembali kepada ajaran tauhid yang murni. Ajaran islam yang dilakukan oleh para
pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab ini dinamakan gerakan “Wahabi”. Jamludin
al afgani nama aslinya adalah muhamad ibnu safdar al husaini . ia lahir
pada tahun 1838 M dikota asadabad , kawasan distrik kabul, bagian timur
Afganistan. Ia wafat pada tahun 1897 M di Iran. [3]
dikalangan umat Islam, jamaludin al afgani lebih dikenal sebagai pemimipin
pergerakan dan politik dari pada sebagai pemikir reformis dan modernisasi dalam
islam. Gerakan kesadaran yang dimulainya mengandung watak intelektual, budaya,
sosial, politik, dan keagamaan. Beliau berkeinginan tinggi bahwa pada suatu
saat umat islam mampu membuka jalan dan dapat membendung serta mengatasi
pengaruh negatif dari barat. Oleh sebab itu ia memilih jalan hidupnya sebagai
politikus.
Muhammad Abduh lahir
di Mesir tahun 1849 M. Ayahnya abdul hasan khairilah, berasal dari
Turki, sedangkan ibumya seorang Arab yang silsilahnya sampai kepada suku Umar bin
Khatab. Beliau termasuk anak yang cerdas meskipun berasal dari keluarga petani
miskin. Sejak kecil ia tekun belajar ia melanjutkan setudinya di Al Azhar
Kairo. Beliau adalah murid Jamaludin Ai- Afgani yang cerdas dan cemerlang,
dalam pandangan Muhammad Abduh untuk melaksanakan konsep tersebut yang harus
dilakukan dunia islam adalah menyadarkan kembali pada kemampuan dan kebebasan
pemikiran rasional manusia dikalang masyarakat islam. Caranya dengan
menyadarkan dan membangkitkan semangat berpikir masyarakat islam melalui
pendidikan dengan mengorbankan semangat ijtihad.
Di Indonesia ada beberapa
organisasi islam yang bergerak di kalangan umat islam dalam melakukan dakwahnya,
organisasi islam yang terbesar di Indonesia adalah NU (Nahdlatul Ulama) dan
Muhammadiyah.
v Nahdlatul Ulama
Adalah sebuah organisasi islam besar di indonesia. Organisasi ini berdiri
pada tahun 31 januari 1926 didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari dan bergerak di
bidang pendidikan, sosial dan ekonom. Pada dasarnya, kehadiran NU bertujuan
membentengi artikulasi fiqih empat madzhab di tanah air yaitu : imam syafi’i,
imam mallik, imam hambali, imam hanafi. Ulama empat tersebut telah diakui para
ulam seluruh dunia dan termasuk tingkatan mujtahid (karena kedalaman ilmu agamanya,
mereka berhak mengambil ketentuan ijtihad atas hukum islam dari sumbernya,
yakni Al-Qur’an dan Hadits). NU
memiliki landasan ahlussunnha wal jama’ah. Maksudnya golongan
oarang-orang yang ibadah dan tingkah lakunya selalu berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadits, sementara pengambilan hukum
islamnya mengikuti mayoritas ahli fiqh (sebagian besar ulama ahli hukum islam).
Dulu waktu awal berdirinya NU, tahun 1926, bahkan hingga di tahun 50-an
masih satu masih ada satu atau dua kali terdengar NU itu bid’ah. Artinya kenapa
harus ada NU, padahal di zaman nabi tidak ada, yang ada hanya isalm. Berarti
dengan berdirinya NU itu sama halnya dengan mengada-ada (bid’ah). Pada
prinsipnya, para ulama tegas menjawab : NU bukanlah tujuan hidup. NU hanyalah
sekedar alat perjuangan menuju ridho ilahi, agar kita dapat berjuang untuk
menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Jadi NU dilihat dari jasadnya memang bisa
disebut bid’ah, sebab di zaman Rasulullah tidak ada, tetapi dilihat dari ruh
perjuanagn islam sama sekali tak bid’ah.[4]
v Muhammadiyah
Merupakan sebuah organisasi islam modern yang berdiri di Yogyakarta pada 18
November 1912 didirikan oleh K.H, Ahmad Dahlan. Organisasi ini diambil dari
nama nabi Muhammad SAW, sehingga muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai
orang-orang yang menjadi pengikut nabi Muhammad SAW. Tujuan utama muhammadiyah
adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Penyimpangan ini sering menyebabkan agama islam bercampur baur dengan kebiasaan
di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. K.H. Ahmad Dahlan memilih “Muhammadiyah”
karena memang beliau mengidolakan tokoh pembaharu dari Mesir bernama Muhammad
Abduh, seorang cendekia dari Mesir.
Muhammadiyah bukan bukan organisasi politik, maka dasar muhammadiyah ialah
sikap yang moderat, kooperatif, dan tidak menjadi oposan, namun tetap kritis
terhadap realitas sosial. Dalam menghadapi gelombang perubahan politik,
Muhammadiyah selalu berhati-hati dan bersikap lentur serta sedapat mungkin
menghindari konfrontasi.
Ï Perkembangan budaya islam pada
masa modern
Kebudayaan umat islam pada
masa pembaharuan berkembang ke arah yang lebih maju. Hal inni dapt di pelajari
dari berbagai negara isalm atau negara yang berpenduduk mayoritas islam. Kebudayaan tersebut seperti arsitektur,
mempelajari ilmu sastra, kaligrafi dll.
Ï Perkembangan ilmu pengetahuan
pada masa modern
Pada masa pembaharuan,
perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan. Hal ini dapat di lihat dari
berbagai negara, seperti Turki, India dan Mesir. Melakukan modernisasi di
bidang pendidikan dan pengajaran, denagn memasukan kurikulum pengetahuan umum
kepada lembaga-lembaga islam (madrasah). Muhammad Ali, penguasa Mesir tahun
1805-1849 M, mengirim para mahasiswa untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi ke Perancis. Setelah kembali ke Mesir, mereka mengajar di berbagai
perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-Azhar ini bukan para mahasiswa
islam dari Mesir, tetapi mahasiswa dari berbagai negara dan wilayah islam.
Sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi cepat menyebar ke seluruh dunia islam.
D.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di
ambil dari perkembangan islam pada masa modern adalah masa yang di mulai pada
tahun 1800 M dimana umat islam sadar terhadap kelemahan dirinya dan adanya
dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang.
Saran
Perkembangan islam pada
awalnya memang agak terlambat dari negara Eropa. Tetapi, dengan adanya
kesadaran dari umat muslim bahwa ilmu pengetahuan itu penting. Muncullah
tokoh-tokoh islam pada masa pembaharuan yang mengusahakan agar islam tidak
ketinggalan terlalu jauh dari bangsa barat (Eropa). Mereka melakukan
modernisasi dalam bidang pendidikan sampai mendirikan perguruaan-perguruaan
tinggi untuk menyebarkan ilmu.
Untuk itu, sebagai umat
islam hendaknya meniru semangat para tokoh-tokoh islam yang berjuang agar islam
tidak ketinggalan dengan bangsa Eropa. Dengan begitu islam tidak akan mudah
kalah dengan bangsa barat (Eropa).
DAFTAR PUSTAKA
Nadwi,
Abul Hasan Ali. 2008. Islam dan Dunia. Bandung : Angkasa.
Fattah,
H. Munawir Abdul. 2006. Tradisi Orang-Orang NU. Yogyakarta : Pustaka
Pesantren
Drs.
Suwarno. 2010. Relasi Muhammadiyah, Islam, dan Negara. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Wahid,
N. Abbas. 2005. Khazanah Sejarah Kebudayaan Islam. Solo : PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
[1]AbulHasan Ali Nadwi, Islam danDunia, Angkasa, Bandung 2008,
hlm. 64
[2] N. Abbas wahid, S.Ag, SejarahKebudayaan
Islam, PT TigaSerangkaiPustakaMandiri, Solo 2005, hlm. 51
[3] N. Abbas wahid, S.Ag, SejarahKebudayaan
Islam, PT TigaSerangkaiPustakaMandiri, Solo 2005, hlm. 54
[4] H. Munawir Abdul Fatah, Tradisi Orang-Orang NU,
Pustaka Pesantren, Yogyakarta 2006, hlm. 30

Tidak ada komentar:
Posting Komentar