A.
Pengertian Migrasi
Perpindahan penduduk yang berlangsung
dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut
Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia
dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang
lebih tinggi, atau sebaliknya.
Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang
atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah
yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal
disebut migrasi.
Fenomena migrasi merupakan salah
satu dari mobilitas penduduk yang tidak dapat dilepaskan dari proses perubahan
menyeluruh dari kehidupan ekonomi global. Migrasi adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat ketempat lain melampaui batas
politik atau batas negara lain. Pada tataran yang lebih makro aktivitas ini
sesungguhnya berada dalam satu frame dengan peta perubahan hubungan global,
baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun politik.
Oleh karena itu, paling kurang
terjadi dua hal yang penting untuk menjelaskan mengapa aktivitas ini makin
berkembang dalam skala yang sulit untuk diprediksi. Pertama, secara teoritis
aktivitas ini sering kali dikaitkan dengan suatu bentuk perubahan dalam
struktur sosial, yaitu suatu aktivitas yang mencoba menghubungkan antara
aktivitas migrasi atau distribusi sumber daya sosial (social resources).
Kedua, bahwa aktivitas ini juga sering dikaitkan dengan suatu proses relasional
dalam suatu proses pembangunan dengan elemen-elemen sosial dan
kelompok-kelompok sosial yang ada dalam suatu komunitas.
Lebih spesifik lagi, pada mulanya
aktivitas ini dianggap sebagai suatu proses kolonialisasi, baik yang dilakukan
untuk kepentingan ekonomi maupun politik. Selain itu ada dua dimensi penting
dalam penelahan migrasi ini yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk
dimensi waktu menurut BPS batasannya adalah menetap selama 6 bulan didaerah
migran tersebut. Sedangkan untuk dimensi daerah batasannya unit wilayah dibagi
dalam beberapa provinsi menurut BPS. Migrasi ini juga dijadikan salah
satu alternatif pemerintah dalam pemerataan jumlah penduduk dan
mengurangi angka pengangguran. Terbukti dengan peningkatan jumlah migran dari
tahun ketahun yang sangat spektakuler.
Dalam konteks yang lebih luas,
meningkatnya arus migrasi dapat mempengaruhi terjadinya perubahan komposisi
penduduk di daerah yang terkait dan juga mempengaruhi pola komunikasi baik
individu maupun kolektif dalam komunitas yang berbeda. Ini berarti dalam
intensitas yang tinggi migarsi dapat memberikan pengaruh modernisasi pada
daerah tujuan migrasi. Sehingga mendorong percepatan modernisasi dan pengalihan
teknologi di daerah tersebut. Dengan begitu dapat terjadi peningkatan
kesejahteraan.
B.
Faktor –faktor terjadinya Migrasi
Berikut
beberapa faktor-faktor pendorong terjadinya migrasi di daerah asal :
- Makin berkurangnya
sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas barangbarang tertentu yang
bahan bakunya makin sulit diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan
dari pertanian.
- Menyempitnya
lapangan pekerjaan di tempat asal akibat masuknya teknologi yang
menggunakan mesin-mesin.
- Adanya
tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah asal.
- Tidak
cocok lagi dengan adat, budaya dan kepercayaan di tempat asal.
- Alasan
pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir
pribadi.
- Bencana
alam, baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang atau
adanya wabah penyakit.
Kebanyakan migrasi dilakukan guna mendapatkan kesejahteraan
yang lebih baik lagi dibanding daerah asal. Selain faktor pendorong yang
menyebabkan maraknya migrasi daerah tujuan juga mengambil bagian yang penting
sebagai salah satu faktor terjadinya migrasi. Berikut beberapa faktor-faktor
penarik yang mendorong terjadinya migrasi :
- Adanya
rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan
pekerjaan yang cocok.
- Kesempatan
mendapatkan pendapatan yang lebih baik
- Kesempatan
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
- Keadaan
lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya : iklim,
perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.
- Tarikan
dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung
- Adanya
aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas
diketahui bahwa faktor pendorong dan penarik merupakan faktor utama yang
menyebabkan migrasi. Rata-rata migrasi disebabkan oleh keadaan ekonomi di
daerah asal yang sangat tidak mendukung. Oleh sebab itu, migrasi dijadikan
harapan baru dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain ada faktor pendorong dan
penarik, ada juga faktor penghambat yang menjadi kendala dalam kegiatan ini. Faktor-faktor
penghambat ini bisa berupa penolakan atas kedatangan orang lain di daerah
mereka sampai pada tahap melakukan isolasi terhadap daerahnya. Serta pikiran
yang takut akan pengambil alihan hasil sumber daya yang ada kepihak lain. Di
masyarakat yang tradisional sumber daya merupakan warisan dari nenek moyang
mereka yang harus di jaga dan di rawat dengan baik. Karena masih percaya akan
kutukan dari nenek moyang. Di tandai dengan masih adanya istilah tanah adat
dalam suatu daerah yang mesti dijaga. Bagi daerah yang seperti ini sangat sulit
sekali adanya orang asing masuk kedaerah tersebut.
Tetapi untuk saat ini, semua daerah
bebas di masuki oleh orang lain asalkan mereka tetap mengikuti tata aturan yang
berlaku dikalangan masyarakat. Keterbukaan ini telah membuat terjaadinya alih
teknologi yang dibawa pendatang kedaerah tersebut.
C.
Alasan atau Penyebab terjadinya
Migrasi
Alasan
yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1.
Alasan Politik / Politis
Kondisi
perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk
menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
2.
Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat
yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan seseorang harus
bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak. Seseorang yang
dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan kegiatan
migrasi.
3.
Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya
tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat dapat
menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
4.
Alasan Ekonomi
Biasanya
orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan dengan
melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang kaya
pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
5.
Alasan lain
Contohnya
seperti.
D. Jenis−jenis
Migrasi dan Pola Perpindahan Penduduk
Secara umum migrasi dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
·
Migrasi internasional (migrasi
antarnegara) Migrasi internasional (alasan pendidikan, alasan tuntutan
pekerjaan, alasan keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya migrasi
antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain.
Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara
lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari
suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap.
Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara
asalnya.
·
Migrasi internal (migrasi nasional)
Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan
penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang
merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut.
Urbanisasi, adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah
perkotaan. Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi.
Faktor daya tarik desa ( contohnya : upah tenaga kerja di
kota lebih tinggi daripada desa, lapangan pekerjaan formal maupun informal di
kota lebih banyak daripada di desa, dan banyak hiburan dan fasilitas kehidupan
yang lain).
Faktor daya dorong desa ( contohnya : Sempitnya lahan
pertanian di desa, sempitnya lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian,
rendahnya upah tenaga kerja di desa, kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan,
adanya kegiatan pertanian di desa yang bersifat musiman, dan adanya keinginan
penduduk untuk memperbaiki taraf hidup).
-
Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan
diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah
yang belum padat penduduknya. Macam-macam transmigrasi :
Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai
oleh pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi.
Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan
penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri.
Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya
ditanggung bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan pemerintah
daerah yang dituju.
Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka
pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan
transmigrasi pramuka.
Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh
pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan pemerintah).
Selain itu ada juga jenis migrasi yang didasarkan pada
sifatnya yaitu :
- Migrasi
sirkuler
atau migrasi musiman adalah migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah
tempat tetapi tidak bermaksud untuk menetap di tempat tujuan migrasi.
- Migrasi
ulang-alik
adalah orang berpindah setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke
tempat lain untuk bekerja atau berdagang.
Jenis−jenis migrasi lainnya :
- Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk
karena gangguan bencana alam atau keamanan.
- Weekend, yaitu perginya orang-orang
kota untuk mencari tempat berudara sejuk.
- Forensen, yaitu orang-orang yang
tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju
(pergi dan pulang).
- Turisme, yaitu orang-orangyang
bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara
yang dituju.
- Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku
urbanisasi ke daerah pedesaan.
- Repatriasi, adalah kembalinya suatu warga
negara dari negara asing yang pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah
asal kewarganegaraannya.
Seharusnya kegiatan ini dijadikan
suatu hal yang dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada, tetapi banyak
juga kegiatan migrasi di sertai juga dengan migran budaya. Sehingga kebudayaan
di daerah migran menjadi tergangu dengan adanya kebudayaan yang di bawa para
imigran tersebut. Kebudayaan yang positif dapat membawa daerah tersebut menjadi
lebih modern dan high technology, tetapi jika budaya itu mengarah pada
hal-hal yang negatif maka akan merusak daerah itu seperti penggunaan narkoba.
Dalam konteks yang lebih kontemporer, aktivitas migrasi ini
berkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi dalam konteks pembangunan ekonomi.
Proses perubahan ini paling kurang meliputi lima aspek yang secara langsung
memiliki implikasi penting dalam proses pembangunan ekonomi :
- Tumbuhnya
kesadaran akan pentingnya kesempatan kerja antar negara.
- Meningkatnya
apresiasi masyarakat antar negara dalam hubungan-hubungan sosial, budaya,
dan ekonomi.
- Berkembangnya
suatu hubungan yang baru.
- Munculnya
kesepakatan-kesepakatan migran antar negara.
- Terjadinya
peningkatan pendapatan sebagai implikasi langsung dari remiten dan
besarnya volume migrasi kembali.
Kelima aspek ini dalam proses
pembangunan, baik nasional maupun internasional menjadi dasar alternatif dalam
perumusan arah kebijakan pembangunan yang mempertimbangkan posisi migran. Hal
ini mengingat bahwa suatu proses pembangunan merupakan suatu proses improvisasi
kualitas seluruh sumber daya yang ada yang ditujukan untuk peningkatan standar
hidup manusia. Migrasi antar negara ini merupakan suatu bentuk manifestasi dari
kebebasan melakukan pilihan ekonomi sebagai konsekuensi leburnya sistem ekonomi
lokal ke dalam sistem yang lebih global. Dengan leburnya sistem ekonomi telah
menciptakan bentuk-bentuk hubungan yang baru yang lebih moderat dan terbuka.
Tetapi tidak selamanya setiap orang
senang dengan istilah migrasi, ada sebagian orang yang tetap bertahan di daerah
asal. Mereka beranggapan bahwa migrasi dapat menghilangkan kebudayaan dan adat
istiadat di daerah mereka. Biasanya masyarakat yang masih memandang seperti ini
adalah mereka yang memiliki pola piker yang tradisional yang menekankan pada
unsur budaya.
Pola Perpindahan (Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah
Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi
empat mecam sebagai berikut.
- Pola
perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke
kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi
pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
- Pola
perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang
dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari
kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah,
sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula.
- Pola
perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat
lain dengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan lamanya.
Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam
jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan,
contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi produk dari
suatu perusahaan.
E.
Dampak Positif dan Negatif Migrasi
serta Usaha Penanggulangannya
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
·
Berkurangnya jumlah penduduk sehingga
mengurangi jumlah pengangguran.
·
Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa,
karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak.
·
“Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa
dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.
Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
·
Berkurangnya tenaga kerja muda
daerah.
·
Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena
hanya tinggal penduduk tua.
·
Semakin berkurangnya tenaga
penggerak pembangunan di desa.
·
Terbatasnya jumlah kaum intelektual
di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota
pada umunya enggan kembali ke desa.
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju
·
Jumlah tenaga kerja bertambah.
·
Integrasi penduduk desa-kota semakin
tampak.
Dampak negatif terhadap daerah yang dituju
·
Semakin padat jumlah penduduknya.
·
Banyak terdapat pemukiman kumuh.
·
Lalu lintas jalan semakin padat.
·
Lapangan kerja semakin berkurang
sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak
kejahatan.
·
Terdapat kesenjangan ekonomi dalam
kehidupan di masyarakat.
Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi
desa-kota antara lain sebagai berikut.
- Membuka
lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat karya.
- Membangun
sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa.
- Melaksanakan
pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota
tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakan
kota satelit Jakarta.
- Melaksanakan
program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan potensi desa sehingga
penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya untuk mencari
pekerjaan.
- Mengadakan
“politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak
ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang
dituju.
- Menggalakkan
kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
- Meningkatkan
produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha tani) dan
diversifikasi pertanian.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan yaitu:
- Migrasi
adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat
ketempat lain melampaui batas politik atau batas negara lain.
- Faktor
terjadinya migrasi ada dua yaitu, faktor pendorong dan faktor penarik.
- Alasan
terjadinya migrasi bisa disebabkan oleh alasan politis, sosial
kemasyarakatan, agama atau kepercayaan, ekonomi dan alasan lainnya.
- Secara
umum migrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, migrasi internasional
seperti imigrasi, emigrasi dan remigrasi, serta migrasi internal seperti
urbanisasi dan transmigrasi.
B.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini yaitu
kepada mahasiswa ataupun pembaca untuk terus menambah wawasan kita dalam bidang
kependudukan karena kita semua adalah bagian dari penduduk itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar